Kekejian Yahudi
KEKEJIAN YAHUDI
Oleh
Abdul Muhsin bin Muhammad al-Qasim
Sesungguhnya Islam adalah agama Allah Subhanahu wa Ta’ala yang kokoh, Dia Subhanahu wa Ta’ala tidak menerima agama selainnya dari seseorang. Menggabungkan di antara ilmu dan amal. Pertengahan di dalam ibadah dan i’tiqad. Benar dalam berita. Adil dalam hukum. Beberapa golongan telah menyimpang dari jalan yang terang, dikalahkan oleh kesombongannya atau kebodohannya. Melewati jalan yang gelap, menelusuri jurang yang gersang. Sunnatullah terus berlalu dalam menyingkap tutupan-Nya dari orang-orang yang zalim, sekalipun setelah beberapa kurun waktu. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
وَكَذَلِكَ نفَصِّلُ الآيَاتِ وَلِتَسْتَبِينَ سَبِيلُ الْمُجْرِمِينَ .
Dan demikianlah Kami menerangkan ayat-ayat al-Qur’an. (supaya jelas jalan orang-orang yang saleh) dan supaya jelas (pula) jalan orang-orang yang berdosa. [al-An’aam6:55]
Yahudi adalah agama yang paling sesat, nampak dalam agamanya kepincangan dan kekurangan. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjelaskan dalam kitab-Nya tentang keadaan mereka secara jelas dan mendetail (panjang lebar), secara isyarat dan ringkas, dalam beberapa ayat. Dan Dia Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan sifat mereka secara sesuai lagi adil. Memberikan peringatan dari kejahatan mereka dan meletakkan mereka di barisan utama musuh-musuh kaum mukminin.
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِينَ آمَنُواْ الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُواْ
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. [al-Maidah/5:82]
Mereka menghadapi Islam dengan rasa permusuhan, mengasuh sifat nifaq dan orang-orang munafik, mendorong orang-orang musyrik dan berkonspirasi bersama mereka menghadapi kaum muslimin. Umat Islam terbakar dengan api permusuhan dan tipu daya mereka. lisan orang-orang bodoh dari mereka terlalu berani terhadap Pencipta mereka. Nabi mereka telah menggabungkan untuk mereka di antara perintah dan larangan, berita gembira dan ancaman, lalu mereka membalasnya dengan balasan terburuk. Mereka bersamanya di tempat yang paling luas dan paling indah udaranya. Atap mereka yang menaungi mereka dari terik matahari dan awan. Makanan mereka adalah salwa, yaitu burung yang paling enak rasanya. Minuman mereka adalah dari madu. Dari dalam batu, terpancar dua belas mata air untuk mereka. Dan mereka justru meminta gantian dengan sesuatu yang lebih rendah dari itu. Mereka meminta bawang putih, bawang merah, adas dan timun. Dan hal ini adalah karena kurangnya akal mereka dan pendeknya pemahaman mereka. Mereka meyakini bahwa kebenaran adalah bersama keras dan kesempitan atas mereka.
Mereka ditawarkan Taurat lalu tidak mau menerimanya. Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh Jibril Alaihissallam, lalu ia Alaihissallam mencabut gunung dari akarnya menurut ukuran mereka, kemudian mengangkatnya di atas kepala mereka. lalu dikatakan kepada mereka : Jika kamu tidak mau menerimanya niscaya kami melemparkannya kepadamu, maka mereka menerimanya dengan terpaksa. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
وَإِذ نَتَقْنَا الْجَبَلَ فَوْقَهُمْ كَأَنَّهُ ظُلَّةٌ وَظَنُّواْ أَنَّهُ وَاقِعٌ بِهِمْ خُذُواْ مَا آتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ وَاذْكُرُواْ مَا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Dan (ingatlah), ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami katakan kepada mereka): “Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu,serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa”. [al-A’raaf/7:171]
Dan ketika Nabi Muhammad dibangkitkan, mereka mendorong manusia untuk berbuat jahat dan membunuhnya. Mereka menyakitinya Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan melakukan konspirasi untuk membunuh dan mencelakainya beberapa kali. Mereka berencana menjatuhkan batu besar atasnya di perkampungan Bani Nadhir dari atas rumah yang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk di bawahnya, lalu datanglah kepadanya berita dari langit. Mereka memberi hadiah kepadanya Shallallahu ‘alaihi wa sallam kambing panggang yang mengandung racun. Lalu beliau mencicipinya sedikit dan merasakan dampaknya hingga wafatnya. Mereka melakukan tipu daya dan menyihirnya, sehingga dibayangkan kepadanya bahwa dia Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan sesuatu padahal dia Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan. Lalu Allah Subhanahu wa Ta’ala mencukupkannya dan membebaskannya dari hal itu.
Kaum yang selalu menyalakan api fitnah dan mengobarkan perang, menebarkan terkanan dan membangkitkan rasa dendam dan permusuhan.
كُلَّمَا أَوْقَدُواْ نَاراً لِّلْحَرْبِ أَطْفَأَهَا اللّهُ
Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya. [al-Maidah/5:64]
Mereka menyembunyikan kebenaran dan memalingkan kalimah dari tempat-tempatnya, mereka adalah orang-orang yang memalsukan dan menyamarkan.
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan antara yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui. [Ali Imran/3:71]
Mereka membatalkan janji dan melanggar perjanjian. Mereka membunuh beberapa orang nabi yang tidak bisa didapatkan hidayah kecuali lewat perantaraan tangan mereka. Terkadang dengan disembelih dan terkadang dengan gergaji. Mereka menumpahkan darah nabi Yahya Alaihissallam dan menggergaji nabi Zakaria Alaihissallam. Mereka berniat membunuh nabi Isa Alaihissallam dan berusaha membunuh nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan tidak ada kebaikan bagi orang yang membunuh seorang nabi:
أَفَكُلَّمَا جَاءكُمْ رَسُولٌ بِمَا لاَ تَهْوَى أَنفُسُكُمُ اسْتَكْبَرْتُمْ فَفَرِيقاً كَذَّبْتُمْ وَفَرِيقاً تَقْتُلُونَ
Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (di antara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh. [al-Baqarah/2:87]
Yahudi mengingkari nikmat dan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jika engkau berbuat baik kepada mereka, niscaya mereka berbuat jahat. Dan jika engkau memuliakan mereka, niscaya mereka sombong. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyelamatkan mereka dari tenggelam bersama nabi Musa Alaihissallam, lalu mereka tidak bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, bahkan mereka meminta kepada nabi Musa Alaihissallam karena enggan dan sombong agar dia menjadikan tuhan untuk mereka selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Mereka menyembah Allah Subhanahu wa Ta’ala menurut keinginan mereka. Mereka tidak memhormati para nabi. Mereka berkata kepada nabi: ‘Kami tidak akan beriman kepadamu sehingga kami melihat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan mata kepala kami secara nyata’,
فَأَخَذَتْهُمُ الصَّاعِقَةُ وَهُمْ يَنظُرُونَ
lalu mereka disambar petir sedang mereka melihatnya. [adz-Dzariyat/51:44]
Mereka adalah kaum bersifat dengki, jika melihat nikmat yang nampak pada orang lain, mereka berusaha mengambilnya, dan menurut sangkaan mereka bahwa mereka lebih berhak dengannya. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن اليهود قوم حسد
“Sesungguhnya Yahudi adalah kaum pendengki.” [HR. Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya: 574, dari hadits Aisyah Radhiyallahu ‘anha.]
Mereka menghancurkan bangsa dan personal dengan riba, bersenang-senang dengan memakan riba, menguras kekayaan kaum muslimin dengan menghancurkan ekonomi mereka, memasukkan yang diharamkan di dalam transaksi mereka, menyerang kaum muslimin dengan membangkrutkan mereka, berusaha menjadikan mereka fakir, menguasai yang lain terkadang dengan kesombongan dan di saat yang lain dengan merendahkan mereka, mereka besar terhadap kaum muslimin saat lemahnya mereka dan hina saat mereka kuat. Dalam jiwa mereka tertanam bahwa mereka adalah rakyat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang terpilih dan selain mereka adalah pelayan mereka, dan mereka (selain Yahudi) diciptakan untuk melayani mereka.
Lidah mereka tidak bersih dari kebohongan, kata-kata keji dan kotor. mereka mengatakan tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang Maha Agung: “Tangan-Nya terbelenggu‘. Dan mereka bertanya tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang Maha Kaya: ‘Sesungguhnya Dia fakir dan kamilah yang kaya’. Mereka menduduh nabi Isa Alaihissallam dan ibunya dengan tuduhan besar. Dan mereka berkata tentang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam al-Mushthafa: ‘Sesungguhnya dia adalah seorang penyihir dan pembohong‘. Kutukan terus menerus atas mereka dan hukuman tak pernah berhenti atas mereka. Mereka mendapat fitnah dengan wanita dan menyebarkan tahallul dan sufur (wanita tidak berhijab). Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أول فتنة بني إسرائيل في النساء
“Permulaan fitnah bani Israel adalah pada wanita.”[HR. Muslim dalam zikir dan doa: 2742 dari hadits Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallauh anhu]
Mereka mengajak kepada kebebasan dan kerusakan, serta menutup diri di bawah slogan tipuan seperti kebebasan dan persamaan, kemanusiaan dan persaudaraan, mereka menghancurkan pemuda muslim, memperdayanya dengan wanita dan kehinaan. Mereka menfitnah dengan wanita dan berusaha membentuk satu generasi muslim yang kosong, tidak mempunyai akidah, tidak punya dasar, tidak ada akhlak dan kesopanan, mencemari akal generasi baru dengan menanamkan kenikmatan, terkadang dengan yang dilihat, dan terkadang dengan yang tidak dilihat. Mereka iri terhadap wanita muslimah di atas hijab dan perasaan hayanya, dan mengajaknya membuka hijab dan membebaskannya dari nilai-nilainya, dan mereka menghiasi baginya agar sama dengan wanita mereka dalam pakaian dan pergaulannya, agar memalingkannya dari fitrahnya. Mereka menghiasi para pemuda dan pemudi dengan syahwat, agar semua terlepas dari agama dan nilai-nilainya, maka ia tetap tertawan untuk nafsu syahwat dan kenikmatan. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
وَيَسْعَوْنَ فِي الأَرْضِ فَسَاداً وَاللّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. [al-Maidah/5 :64]
Mereka berniat menghancurkan keluarga muslim, merobek ikatan dan dasar-dasar agama dan sosial, agar menjadi umat yang tidak ada puing-puing dan tidak ada tali kendali. Mereka menyebarkan kehinaan dan perbuatan keji, dan menghancurkan keutamaan dan keindahan akhlak:
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُواْ إِلاَّ بِحَبْلٍ مِّنْ اللّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَآؤُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan.. [Ali Imran/3:112]
Mereka penakut saat bertemu musuh, mereka berkata kepada nabi Musa Alaihissallam:
فَاذْهَبْ أَنتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلا إِنَّا هَاهُنَا قَاعِدُونَ
karena itu pergilah kamu bersama Rabbmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja”. [al-Maidah/5:24]
Mereka lari dari kematian dan takut berperang:
لَا يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعاً إِلَّا فِي قُرًى مُّحَصَّنَةٍ أَوْ مِن وَرَاء جُدُرٍ
Mereka tiada akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. (QS. al-Hasyr:14)
Mereka menyukai kehidupan dunia dan menebus untuk tetap hidup, mereka pergi dalam kekufuran secara berjamaah yang tidak terhingga:
تَحْسَبُهُمْ جَمِيعاً وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْقِلُونَ
Kamu kira mereka itu bersatu sedang hati mereka berpecah belah.Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tiada mengerti. [al-Hasyr/59:14]
Perbedaan di antara mereka sangat kuat, persengketaan mereka tumpul, persaudaraan dan kasih sayang di antara mereka telah hilang hingga hari kiamat, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
وَأَلْقَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاء إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian diantara mereka sampai hari kiamat.. [al-Maidah/5:64]
Kezaliman mereka menyeruluh dan kerusahan mereka merata, tidak terhingga tindakan mereka yang memalukan dan tidak terhitung kekejian mereka. Pengikut Dajal yang paling banyak. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyuruh kita berlindung dari jalan mereka setiap hari 17 kali. Apakah setelah ini mereka adalah rakyat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang terpilih ataukah mereka anak-anak Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kekasih-Nya?
Dan sesudah itu, ini adalah sifat-sifat dalam tipuan syetan dan permainannya dengan umat yang dibenci. Seorang muslim yang baik mengenal kadar nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala atasnya dan nikmat hidayah yang telah dikaruniakan-Nya, dan sifat nenek moyang Yahudi di masa lalu yang diikuti oleh anak cucunya saat ini. Berbuat zalim di tanah suci, mengusir dari tempat tinggal, meruntuhkan rumah, membunuh anak kecil, bertindak zalim terhadap orang-orang tidak berdosa, menguasi milik orang, membatalkan janji, menipu dalam perjanjian, merendahkan kaum muslimin, menodai kehormatan mereka. dan sesungguhnya umat yang bersifat penakut dan takut bertemu musuh sangat pantas dengan kemenangan kaum muslimin atas mereka. Kaum muslimin wajib membantu saudara-saudara mereka di bumi yang penuh berkah itu, menyatukan barisan dan menghindari perbedaan, serta terus berdoa untuk mereka. Dan sejak terjadinya malapetaka ini lebih dari setengah abad yang lalu, dan untuk negeri ini terdapat sikap-sikap yang terpuji dalam sejarah untuk membebaskan Masjidil Aqsha, agar kaum muslimin menikmati shalat di dalamnya, sebagaimana mereka menikmati shalat di Haramain. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Sseungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. [al-Hajj/22:40]
Maka menang terhadap musuh tidak akan terwujud kecuali dengan bendera yang bernaung di bawahnya para pejuang dengan bendera tauhid, dan tidak akan ada kecuali dengan melakukan usaha (sebab), kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengokohkan ikatan dengan-Nya Subhanahu wa Ta’ala, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ – وَالَّذِينَ كَفَرُوا فَتَعْساً لَّهُمْ وَأَضَلَّ أَعْمَالَهُمْ
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. Dan orang-orang yang kafir maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menghapus amal-amal mereka. [Muhammad/47:7-8]
Dengan inilah umat menjadi kuat dan musuh merasa takut kepadanya. dan apabila umat tenggelam dalam kemaksiatan dan kelupaannya, serta sangat jauhnya dari Penciptanya, maka Masjidil Aqsha bertambah jauh darinya.
Maka kita harus memperbaiki diri kita dari dengan memakai senjata aqidah secara ucapan, perbuatan dan realita. Dan hendaklah kita berhati-hati dari penyusupan Yahudi dalam menghancurkan kaum muslimin. Kita wajib menjaga pemuda kita dan memelihara mereka dari berbagai godaan dan yang diharamkan. Hendaklah kita mengurus wanita kita dan membuat mereka sibuk dengan sesuatu yang berguna bagi agama mereka. Jangan menawarkan mereka untuk fitnah. Melarang mereka dari menampakkan aurat dan bercampur baur dengan bukan mahram. Menjaga semua dengan ilmu syari’at dan mengintensifkan hal itu dalam peran pendidikan, disertai penjagaan yang baik dan amanah yang sempurna dalam pelaksanaan. Kita mesti berusaha untuk memperbaiki keluarga muslim, jangan menghancurkannya dari dalamnya dengan sesuatu yang dipamerkan musuh-musuhnya atasnya. Sejarah mencatat bahwa tidak pernah ada satu peristiwa kecuali Yahudi punya peran di dalamnya.
Maka bertaqwalah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, lakukanlah usaha untuk mendapat kemenangan, perbaikilah pemuda dan pemudimu, dan perbaikilah rumahmu. Jauhilah dari menyerupai musuh-musuhmu dan merasa mulialah dengan agamamu niscaya kamu mendapat kemenangan atas musuhmu. Hati-hatilah terhadap tipu daya mereka, maka sesungguhnya mereka tidak pernah lelah dalam usaha melemahkan kaum muslimin, dan merusak agama dan akidah mereka.
وَاللّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ
Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. [Yusuf/12:21]
[Disalin dari فظائع وفضائح اليهود Penyusun : Abdul Muhsin bin Muhammad al-Qasim, Penerjemah : Muh. Iqbal Ahmad Gazali, Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah IslamHouse.com 2009 – 1430]
Artikel asli: https://almanhaj.or.id/89899-kekejian-yahudi-2.html